Sumber gambar: liputan6.com |
Jawabannya sedikit lucu sih, jadi gue
pernah menghadiri seminar yg diadakan anggota DPR tentang sosialisasi penegakan
pancasila, gue amat sangat tidak tertarik dengan topik ini.
alasan knp gue pada akhirnya
menghadiri seminar adalah karena uang wkwk.. jadi gue dan teman2 dari club
fotografi sedang ada projek, kita amat membutuhkan dana, alhasil menyebarlah
seluruh anggota, berganti status dari mahasiswa menjadi penonton bayaran.. eits
jangan remehkan penonton bayaran, gue pernah baca satu artikel, para penonton
bayaran bisa menghasilkan 9 juta dalam satu bulan. Wow.
Kembali ke topik, salah satu anggota
DPR memaparkan materi, ada satu yg nyangkut di otak gue sampai sekarang. ketika
dia membahas susahnya membangun mental anak indonesia untuk menjadi pengusaha,
orang indonesia itu konsumtif sekali, hobinya belanja. ujar beliau.
Beliau kembali berkata, karena saat
kita sd dulu, guru sering sekali mencontohkan ini dalam membuat kalimat,
Ani membeli buah di pasar.
Doni membeli baju di mall.
Ibu membeli gula diwarung.
Jarang sekali guru mencontohkan
kalimat
ani menjual baju di pasar.
Ibu sedang menjual kopi di terminal
Sontak semua audiens tertawa, ya sejak
dulu kita terdoktrin dengan kata “membeli” dan kemudian menjadi konsumtif,
banyak yg merasa malu untuk “menjual”
itulah mengapa perusahaan-perusahaan besar di indonesia dipegang bukan oleh orang indonesia asli melainkan dipegang oleh asing. kita
terlalu banyak diperbudak dan harus diakui memang tidak ada pembentukan mental pengusaha sejak dini.
Gue tau, Industri kreatif pun sebagian
besar orang india yg pegang. Dan mungkin sektor lainnya juga banyak diduduki
orang asing.
Yang gue tangkap beliau berharap,
kedepannya janganlah cari kerja, buatlah lapangan pekerjaan.
Yah gimana ya -_- mulai dari online
shop kali ya.
#yukjadipengusaha
Comments
Post a Comment