Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Bahasa ibu yang tidak populer lagi

sumber gambar: hostingan.id Taukah kamu kalau 8 negara ini sedang mempelajari bahasa Indonesia? Kanada , banyaknya pekerja indonesia disana membuat negara ini merasa perlu untuk mempelajari bahasa indonesia Jepang , Program Studi Bahasa Indonesia dibuka di Tokyo University of Foreign Studies (TUFS). Dalam satu tahun ajaran, yang diterima hanya sekitar 18 mahasiswa saja. Vietnam , pada tahun 2017 Pemerintah Daerah Kota Ho Chi Minh, Vietnam, secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh Australia , Sebuah Program Studi Bachelor of Arts di University of Southern Queensland di Australia membuka mata kuliah Bahasa Indonesia dan tercatat lebih dari 500 sekolah dasar di Australia mewajibkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, termasuk di Burgmann Anglican School Canberra, bahasa Indonesia menjadi pelajaran wajib bagi siswa TK hingga kelas 7 dan menjadi pelajaran pilihan bagi siswa kelas 8 hingga kelas 12. Ukraina , Sejak tahun aj

Ini alasan kenapa orang indonesia cenderung konsumtif

Sumber gambar: liputan6.com Jawabannya sedikit lucu sih, jadi gue pernah menghadiri seminar yg diadakan anggota DPR tentang sosialisasi penegakan pancasila, gue amat sangat tidak tertarik dengan topik ini. alasan knp gue pada akhirnya menghadiri seminar adalah karena uang wkwk.. jadi gue dan teman2 dari club fotografi sedang ada projek, kita amat membutuhkan dana, alhasil menyebarlah seluruh anggota, berganti status dari mahasiswa menjadi penonton bayaran.. eits jangan remehkan penonton bayaran, gue pernah baca satu artikel, para penonton bayaran bisa menghasilkan 9 juta dalam satu bulan. Wow. Kembali ke topik, salah satu anggota DPR memaparkan materi, ada satu yg nyangkut di otak gue sampai sekarang. ketika dia membahas susahnya membangun mental anak indonesia untuk menjadi pengusaha, orang indonesia itu konsumtif sekali, hobinya belanja. ujar beliau. Beliau kembali berkata, karena saat kita sd dulu, guru sering sekali mencontohkan ini dalam membuat kalimat, Ani membel

Sudah berapa buku yang kamu baca tahun ini?

sumber gambar: merdeka.com Seorang CEO dari sebuah startup membuka workshop dengan pertanyaan demikian. maaf gue lupa banget nama CEOnya Seketika gue dan puluhan audiens lain diam. Dia buka suara lagi. “Angkat tangan kalian jika telah membaca 20 buku” Tidak ada satupun diantara kami yang mengangkat tangan “15?” Audiens masih diam. “10?” Masih tidak ada gerakan. “5?” Satu dua orang mengangkat tangan. “4?” Beberapa mulai bergabung mengangkat tangan “3?” Gue tetap diam “2?” Gue ragu mau angkat tangan “1?” tangan gue tetap dalam posisi wkwk. Harus gue akui, untuk fiksi, sekitar 5 novel rampung gue baca, tapi untuk non fiksi, sejujurnya tidak ada satupun yang selesai gue baca. Wah god, apa yg gue lakukan setahun ini. Mungkin jawabannya akan berbeda jika pertanyaannya seperti ini Sudah berapa film yang kamu tonton tahun ini? Gue dengan yakin akan menjawab lebih dari 10 atau bahkah menyentuh angka 20 haha Kembali ke

Guru SD: “mending jadi pembantu dibandingkan jadi guru”

sumber gambar: steemit.com Sebuah pernyataan yang terlontar dari teman kakak gue yang seorang guru honor disalah satu SD negeri di kota bogor. Miris sekali, gue mau nangis rasanya. Semua orang butuh makan, menghidupi anak dan keluarganya, berdalih mengabdi untuk negeri? Oh god Gaji yang guru honor ini terima kotornya sekitar 700 ribu perbulan dengan beban kerja yg sama seperti guru pns. “Pembantu di dekat rumah saya menerima 1 juta lebih perbulan, apa saya jadi pembantu saja ya bu” ujarnya kepada kakak saya. Kakak saya terdiam. Kadang akhir bulan, guru tersebut memilih jalan kaki, untuk menghemat ongkos. Padahal jarak rumah dan sekolah cukup jauh. Disini gue bukan untuk mengecilkan beliau. Beliau orang hebat, tidak pernah absen untuk mengajar, dan buktinya ia tetap memilih menjadi guru sampai saat ini, walaupun pernah terbesit pemikiran untuk menjadi pembantu. Apresiasi dan perhatian pemerintah terbilang kecil untuk profesi ini, entahlah.. mereka seper

Magang di GLINTS

Hi Readers, Yesterday was the end of my internship at Glints indonesia. Yasss!!! so happy, finally can hammer out my holiday with something memorable (i don't think so haha) Do you know Glints? No? It’s okay  lemme explain more bout Glints.   Glints is a job portal, That u can apply for a new job opportunities. and Glints now has a new product, called Talenthunt. The question is, What is talenthunt? I don’t mind to share bout this, but i think, you should visit  this video  too, for more information. Talenthunt is a portal, can help people to get a new job, more easier of course. help companies to get a best employee faster. You don’t need to apply to many companies out there, just let them apply to you.  Aren’t u curious? Go sign up at  Glints Talenthunt ! For now.. I would to share about my internship impression at glints. As marketing intern, being here for three months, i’ll said that was a negative n positive experience for me. Honestly. i don&#