Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

Pesta Terakhir

Sebuah cerpen yang gue ga sangka menempati peringkat 9 dari 300 cerpen yang dilombakan oleh Books for life Cerita ini dibuat berdasarkan pada gambar berikut. Seorang gadis berjongkok di sebelah lampu penyeberangan. Klakson mobil saling bersautan memecah lamunan. Gadis itu merogoh saku mantelnya. Ia menemukan sebuah kertas yang terlipat asal, perlahan ia membuka lipatannya. jika batang hidungmu tak nampak. kau mati dan menyesal malam ini [10.01 p.m palapa street 23 blok H] -Renan Tangannya bergetar, ia meremas secarik kertas itu, kemudian beranjak. Angin berhembus mengibas rambut panjang gadis itu. Di bawah gelapnya langit malam, ia berjalan, seolah tidak ada rasa takut dalam dirinya. Sorot lampu toko yang berjajar sepanjang jalan, cukup menjadi kekuatan untuk mempercepat laju langkahnya. 10 menit berlari, kini ia memasuki jalan komplek, sorot lampu nyaris tidak ada, jalanan yang ramai berubah hening. Ia berhenti di sebuah rumah yang berada di jalan palapa nomor